Meski hiu lahir lengkap dengan peralatan berburu dan pertahanan diri,
mereka tetap ringkih saat masih menjadi embrio. Ukurannya yang cukup
kecil menjadikan mereka sebagai santapan lezat ikan yang jauh lebih
besar.
Tapi studi terbaru menyatakan embrio-embrio ini bisa
mendeteksi predator dan punya taktik sendiri untuk menghindarinya, yakni
dengan berpura-pura mati.
Setiap makhluk hidup memiliki medan
magnet. Dan hiu bisa mendeteksi medan magnet ini menggunakan pori-pori
yang disebut ampul Lorenzini. Pori ini terletak di kepala dan di sekitar
mata.
------------------------------------------------------
Jangan lewatkan
-----------------------------------------------------------------
Studi sebelumnya mempelajari hiu bambu (Scyliorhinus canicula)
dan Raja eglanteria -relatif dari hiu- memiliki perilaku sama dalam
mengecoh predator. Namun, peneliti hiu sekaligus mahasiwa program doktor
University of Western Australia, Ryan Kempster, memberi penjelasan
lebih dalam di jurnal PLoS One yang dirilis, Rabu (9/1/2013).
Kempster
menguji 11 embrio hiu bambu coklat terhadap medan magnet yang
dihasilkan oleh predator. Ternyata jika hiu ini mencapai satu fase
pertumbuhan dan diberi rangsangan medan magnet predator, mereka akan
menahan napas, melingkarkan ekor di sekitar tubuh, dan diam.
"Jadi
sepertinya mereka memberi jubah pada diri sendiri," ujar ahli
neuro-ekologi Joseph Sisneros, dari University of Washington di Seattle,
Amerika Serikat. "Mereka menutup semua isyarat bau, pergerakan air, dan
sinyal elektriknya sendiri."
Untuk bisa sampai pada kesimpulan
ini tidaklah mudah. Karena Kempster harus melakukan tes medan magnet
yang berulang-ulang. "Juga tidak semua hiu yang sama bisa merespon
berulang kali," kata Kempster.
=========================================
Baca juga
Jumat, 11 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar