JAKARTA - Penghapusan ujian tulis pada jalur
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 menimbulkan
konsekuensi baru. Proses penilaian terhadap kemampuan calon mahasiswa
yang dilakukan melalui tes, kini hanya mengacu pada nilai rapor dan
hasil Ujian Nasional (UN) siswa.
Menurut Ketua Panitia SNMPTN 2013 Akhmaloka, peserta SNMPTN yang gagal dalam UN tidak bisa diterima melalui jalur SNMPTN karena UN merupakan salah satu tolok ukur prestasi di SMU selain rapor kelas. Pada dasarnya, SNMPTN 2013 sistemnya hampir sama dengan SNMPTN jalur Undangan pada 2012. Perbedaan terletak pada pihak sekolah yang akan merekomendasikan anak didiknya harus mengisi data sekolah dan siswa di Pusat Pangkalan Data Siswa dan Sekolah secara online.
"Semua boleh merekomendasikan anak didiknya tidak membedakan negeri atau swasta, terakreditasi atau tidak yang penting sekolah tersebut mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NSPN) dan bagu peserta SNMPTN harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)," papar Akhmaloka, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Selasa (11/12/2012).
SNMPTN tahun depan, lanjutnya, mempunyai misi untuk mengembangkan cita-cita luhur pendidikan. Bagaimana membangun kepercayaan dengan selektif serta ada partisipasi sekolah dalam kegiatan seleksi.
Tidak hanya itu, kata Akhmaloka, SNMPTN juga merupakan wahana edukasi nasional, pemanfaatan teknologi informasi bagi generasi muda terdidik, membangun budaya akademik kejujuran, serta membangun kepedulian PTN terhadap mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi tapi mempunyai prestasi tinggi.
"Pada SNMPTN 2013, sekolah yang akan merekomendasikan anak didiknya untuk mendaftar harus memasukan semua data entri sekolah dan murid. Template excel-nya dapat diunduh pada laman SNMPTN 2013. Bagi yang tidak mengisi pangkalan data siswa dan sekolah (PDSS) maka pendaftarannya tidak akan terverifikasi," urai Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Menurut Ketua Panitia SNMPTN 2013 Akhmaloka, peserta SNMPTN yang gagal dalam UN tidak bisa diterima melalui jalur SNMPTN karena UN merupakan salah satu tolok ukur prestasi di SMU selain rapor kelas. Pada dasarnya, SNMPTN 2013 sistemnya hampir sama dengan SNMPTN jalur Undangan pada 2012. Perbedaan terletak pada pihak sekolah yang akan merekomendasikan anak didiknya harus mengisi data sekolah dan siswa di Pusat Pangkalan Data Siswa dan Sekolah secara online.
"Semua boleh merekomendasikan anak didiknya tidak membedakan negeri atau swasta, terakreditasi atau tidak yang penting sekolah tersebut mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NSPN) dan bagu peserta SNMPTN harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)," papar Akhmaloka, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Selasa (11/12/2012).
SNMPTN tahun depan, lanjutnya, mempunyai misi untuk mengembangkan cita-cita luhur pendidikan. Bagaimana membangun kepercayaan dengan selektif serta ada partisipasi sekolah dalam kegiatan seleksi.
Tidak hanya itu, kata Akhmaloka, SNMPTN juga merupakan wahana edukasi nasional, pemanfaatan teknologi informasi bagi generasi muda terdidik, membangun budaya akademik kejujuran, serta membangun kepedulian PTN terhadap mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi tapi mempunyai prestasi tinggi.
"Pada SNMPTN 2013, sekolah yang akan merekomendasikan anak didiknya untuk mendaftar harus memasukan semua data entri sekolah dan murid. Template excel-nya dapat diunduh pada laman SNMPTN 2013. Bagi yang tidak mengisi pangkalan data siswa dan sekolah (PDSS) maka pendaftarannya tidak akan terverifikasi," urai Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
0 komentar:
Posting Komentar