Senin, 07 Januari 2013

Risiko Terkena Tendangan Bebas di Sepak Bola


Para pemain sepak bola ketika menjadi pagar betis saat menghadapi tendangan bebas lawan selalu menutupi kemaluannya dengan tangan. Tentu hal itu dilakukan bukan tanpa sebab. Apa alasannya dalam dunia kedokteran?

Menurut dokter olahraga, Hario Tilarso, secara medis kalau leher dan kemaluan pemain kena bola dengan kecepatan tinggi, hal itu akan mempengaruhi tingkat kesuburan pemain tersebut. “Jika tendangannya keras dan menyebabkan pecah testis bisa menyebabkan kesuburannya terganggu pada masa yang akan datang,” katanya.

Namun semua itu bergantung pada dua hal: daya tendangan serta arah bolanya. Semakin keras, tentu semakin berbahaya bagi pemain yang terkena.

Sedangkan terkait dengan arah bola, jika pas mengenai bagian kemaluannya bisa langsung menimbulkan pembengkakan dan pendaran. “Kemudian bisa pingsan, sehingga harus dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.

Selain dua penyebab itu, Hario mengungkapkan kalau kondisi bola yang ditendang pemain juga bisa memberikan dampak tambahan. Seandainya kondisi bola basah lantaran pertandingan dilaksanakan ketika hujan maka bola tersebut akan menjadi lebih berat dari semestinya. “Sehingga otomatis akan mencederai kemaluan jika mendapat benturan keras,” ujarnya.

Ancaman dari tendangan bebas bukan hanya pada kemaluan. Kepala juga bisa jadi sasaran yang terancam, karena bisa menyebabkan trauma dan pingsan. “Jika bola dengan kecepatan tinggi mengenai mata juga bahaya untuk pemain,” urainya.

Dokter yang sudah berkecimpung di dunia medis olahraga selama puluhan tahun itu kembali menegaskan bahwa area kemaluan merupakan bagian tubuh yang sangat mempengaruhi bagian tubuh lainnya jika terkena benturan.

“Coba Anda perhatikan jika wanita melumpuhkan kaum laki-laki, mereka akan menendang kemaluan kaum laki-laki dan itu sangat berhasil membuat kita jatuh terkapar. Sebab benturan keras yang terjadi pada kemaluan akan melemahkan tubuh kita,” jelasnya.

Olahraga yang sarat dengan kontak fisik langsung biasanya ada peraturan atau memiliki atribut-atribut yang melindungi bagian kemaluan maupun bagian-bagian sensitif lainnya saat bertanding. Hario menyebut olahraga seperti pencak silat ataupun tae kwon-do.

“Pada olahraga seperti itu dibutuhkan genital protector yang berguna untuk melindungi bagian kemaluan saat bertanding dan untuk menghindari cedera yang parah tentunya,” pungkasnya.
===========================
baca juga 

0 komentar:

Posting Komentar